02 Juni 2016

review: Last Minute in Manhattan (Setiap Tempat Punya Cerita #1)


Vesper menggeleng. Lagi-lagi, dia tersenyum dengan bibir terkulum. "Aku rasa…, aku menyukaimu, Cally."


Judul: Last Minute in Manhattan
Seri: Setiap Tempat Punya Cerita #1
Penulis: Yoana Dianika
Penerbit: Bukune
Tebal: 408 halaman
Tahun cetak: 2013—ketiga (Pertama: 2012)
ISBN: 978-602-220-083-3

Rating: 4/5 bintang

*** 

Callysta tidak menyangka bahwa kekasihnya Abram selingkuh di belakangnya. Bahkan, Abram berselingkuh dengan anak tiri ibu kandung Callysta. Meski Callysta sudah tahu semuanya, Abram tetap bersikeras untuk meyakinkan Callysta bahwa dirinya hanya mencintai Callysta. Ditengah rasa sakit hatinya, Papa memperkenalkan Callysta dengan Sophie, calon ibu barunya serta Mark, calon adik tirinya.

Papa Callysta yang mengerti kekalutan Callysta menyarankan agar Callysta menetap sementara bersama Sophie dan Mark di Hermosa Beach, California. Callysta menerima ide Papanya sebagai bagian dari melarikan diri dari Abram serta usahanya untuk menata kembali hatinya—sekaligus langkah awal untuk menyesuaikan diri dengan ibu dan adik barunya tersebut.

Di Hermosa, Callysta berkenalan dengan Vesper, teman dekat Mark. Laki-laki tersebut mampu membuat Callysta tidak keruan. Callysta, Mark dan Vesper banyak menghabiskan waktu bersama ketika libur musim panas. Callysta pun semakin dekat dengan Vesper. Tapi suatu hari Vesper melakukan kesalahan yang membuat Callysta membenci laki-laki itu. Callysta pun ragu untuk mempercayakan hatinya pada Vesper. Callysta berusaha mencari jawaban apakah dirinya bisa mempercayakan hatinya pada Vesper atau tidak. Bersama langit senja di kota Manhattan, Callysta menemukan jawabannya.

***

Kondisi Callysta di awal cerita benar-benar menyedihkan. Bayangin aja, pacarnya selingkuh sama anak tiri mama kandungnya. Di lain sisi, hidupnya semula memang sudah kacau. Lalu, Callysta seperti dapat kesempatan untuk melarikan diri. Melupakan masalahnya di tempat yang baru baginya, juga jauh dari Indonesia, yaitu California. Di sana Callysta belajar hal-hal baru dan bertemu banyak orang baru. Termasuk cowok baru. Haha

Aku suka interaksi dari Mark, Vesper dan Callysta. Interaksi antara Mark dan Callysta penuh dengan kejahilan yang dilakukan Mark ke Callysta—yang notabene adalah kakak tirinya. Lalu, interaksi Mark dan Vesper yang bener-bener terasa persahabatannya tapi juga gak jarang dingin dan kaku karena bersitegang. Nah, interaksi antara Vesper dan Callysta yang paling manis. Kalo kata Mark, mereka berdua itu pasangan bodoh, naif *High-five sama Mark*. Sebenarnya sama-sama suka tapi bilang tidak.

Di buku ini tokoh favoritku adalah Mark! Dia digambarkan sebagai sosok yang jail. Dia paling sering jahilin Callysta, apalagi dengan topik Vesper. Haha. Ada beberapa tindakannya yang berhasil mencuri hatiku. Sosoknya juga serasa pemanis sekaligus jembatan di tengah-tengah hubungan Callysta dan Vesper.

Nah, satu ciri dari seri STPC adalah banyaknya scene yang menjelaskan tentang negara atau tempat yang dijadikan latar cerita. Sayangnya, latar tempat yang tertulis di judul tidak sesuai dengan latar yang mendominasi. Novel ini lebih banyak bercerita tentang daerah-daerah di California ketimbang Manhattan.

Well, I gave 4 star for this book!